Sunday, September 03, 2006
Lomba di Ceria Merah Putih (Tamat)

Setelah semua lomba usai, semuanya beristirahat sejenak menunggu hadiah yang akan dibagikan. Anak-anak mendapatkan coklat stik berbentuk lucu dan enak rasanya. Sedaap... Podium pun disiapkan. Kapan lagi bisa naik kursi dan meja ya.. hehehe... ingat anak-anak, hanya boleh naik meja dan kursi hari ini saja lho... Satu per satu pemenang lomba dipanggil dan hadiah dibagikan. Hip..hip.. horee... aku dapat hadiah... hampir seluruh anak mendapatkan hadiah lomba. Tak ketinggalan para ibu pun mendapatkan hadiah. Semoga berguna ya...

Yang tidak dapat hadiah bagaimana? Ternyata setelah pembagian hadiah usai, masih ada yang dibagikan lagi kepada anak-anak. Setiap anak mendapatkan bendera, makan siang dan aneka snack. Wah.. .benar-benar banjir hadiah hari ini. MERDEKA...!!!
 
posted by alzena at 3:06 PM | Permalink | 0 comments
Lomba di Ceria Merah Putih (Bag. 4)

Lomba kedua adalah menulis. Enteeenngg... mungkin begitu yang ada di benak ibu-ibu. Apalagi yang harus ditulis adalah DIRGAHAYU RI. Ups, masak sih semudah itu?? Ternyata, yang haus dituliskan adalah kodenya. Hehehehe... mama dikerjain lagi ya... beginilah kira-kira rasanya, ma, ketika ananda harus berlatih menuliskan huruf. R itu seperti apa ya? Kalo M yang kayak gimana? Jadi, memang harus berlatih rutin setiap hari, agar terampil.

Lomba terakhir adalah lomba pakai kaos kaki. Sekali lagi, kecciiilll... Cuma, karena tujuhbelasan, dibuat susah sedikit aahh... lomba ini dilakukan berpasangan. Kemudian, kakinya diikat, jadi kaki tiga gitu lho... dan tangan harus berangkulan dengan pasangannya. Peserta lomba harus berlari ke tempat kaos kaki dan memakai kaos kaki di masing-masing kaki. Hah?? Ibu-ibu mulai ‘keder’. Wah, kok jadi susah... namun, ketika lomba dimulai, teriakan seru dan tawa riang terdengar riuh... meskipun susah, akhirnya ibu-ibu berhasil mengenakan kaos kaki. Pesan tersembunyi dari lomba ini adalah pasti akan sulit mengenakan kaos kaki (atau sepatu) bila ada dua kepala. Kepala anak dan kepala ibu. Hihihi.. ibu-ibu kan sukanya kasih instruksi bila anaknya mencoba mandiri. Ternyata sulit ya...
 
posted by alzena at 3:01 PM | Permalink | 0 comments
Lomba di Ceria Merah Putih (Bag. 4)

Sorak-sorai makin riuh terdengar selama lomba. Setelah tiga lomba selesai, para peserta beristirahat sejenak sambil menikmati penganan yang telah disediakan. Pokoknya, hari ini benar-benar PESTA. Semua penganan direncanakan dan disediakan oleh para ibu-ibu. Benar-benar Te..O..Pe deehh.. ada donat, risoles, kue lapis, kue ketan hitam, puding, jeruk, dan kelengkeng. Hmm... slurppp... nyammi... Cuaca yang panas tidak terasa lagi karena segarnya buah-buahan dan perut yang kenyang. Apalagi setelah datang bantuan Payung Taman (kebetulan warnanya merah-putih, pas banget) yang dibawa Mami. Terima kasih ya, Mam... J Sambil mengisi tenaga, ibu-ibu mulai bersiap untuk lomba.

Lomba ibu-ibu yang pertama adalah lomba bentuk. Begini mainnya. Kepada ibu-ibu ditunjukkan 10 buah bentuk untuk dihafalkan dalam waktu 15 detik. Kemudian, ibu-ibu diminta untuk menyusun kembali bentuk-bentuk yang dihafalkan tadi menggunakan kartu-kartu yang sudah dibagikan. Kelihatannya mudah, tapi tidak bagi ibu-ibu peserta lomba. Keluh kesah mulai terdengar ketika harus menghafal. Huh.. susah, sudah kebanyakan mikirin hutang, celetuk salah seorang ibu. Ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan ya, bu... baru sepuluh bentuk yang diminta hafal. Coba anak-anak itu, harus menghafalkan 52 bentuk abjad lho. Belum lagi angka yang 10 bentuk. Hahahaha... ibu-ibu tersenyum simpul ketika mengetahui makna dari permainan ini. Setelah diperiksa, dari ke-13 peserta, ternyata bentuk yang paling diingat adalah GUNTING dan Hati (love). Abis... sering dilihat dan digunakan sih, demikian alasan ibu-ibu. Nah, hal yang sama juga terjadi pada anak-anak lho, bu. Bentuk-bentuk yang paling diingat adalah yang paling sering dilihat. Jadi, ayo, belajar mengenal bentuk huruf dan angka SETIAP SAAT.
 
posted by alzena at 2:55 PM | Permalink | 0 comments
Lomba di Ceria Merah Putih (Bag. 3)

Lomba berikutnya adalah Lomba Suap Agar-Agar. Hmmm... enak, panas-panas makan agar-agar coklat, dingin lagi... barangkali itulah yang ada di benak anak-anak. Ups... lho, kok mama ikutan? Ya.. untuk lomba kali ini, para orang tua dipersilahkan mengikuti lomba mendampingi anaknya. Kejutan berikutnya adalah anak yang harus menyuapkan agar-agar kepada mamanya. Hahaha... asyik, mama boleh makan agar-agar. Namun, supaya tambah seru, para mama mengenakan penutup mata. Maksudnya agar mama tidak bisa memberikan kode atau bahkan melotot bila anaknya lambat menyuapi. Hehehe... namanya juga tujuhbelasan, ma... Tapi, Nabila (A1) menangis protes ketika mamanya mengenakan topeng. Rupanya Nabila tidak sudi mata indah mamanya tertutupi oleh topeng. Untung ada budenya yang menggantikan jadi mama untuk dapat disuapi Nabila. Adegan-adegan seru pun terjadi. Ada anak yang tidak menggunakan sendok, melainkan langsung memegang agar-agar dan menyuapkan seluruh bagiannya ke mulut mama yang sudah bersiap. Glek... untung tidak tersedak ya, ma... Beberapa anak malah dengan asyik menyuapkan agar-agar ke mulutnya sendiri. Barangkali ia berpikir, ah... kayaknya enak nih agar-agarnya...
 
posted by alzena at 2:46 PM | Permalink | 0 comments
Lomba di Cerita Merah Putih (Bag. 2)


Lomba yang kedua adalah Lomba Balap Balon. Kali ini, pesertanya harus berpasangan. Tugasnya adalah membawa balon ke seberang arena kemudian kembali ke garis start dengan balon dijepit dengan kepala. Bukan dipegang tangan. Anak-anak harus mampu mengkoordinasikan langkah kaki dengan pasangannya, sementara mereka harus tetap berkonsentrasi menekan balon dengan kepala agar balon tidak terlepas. Tegang. Itulah yang tampak pada wajah-wajah mungil mereka. Namun, ketika peluit ditiup, priiiittt... tanda lomba dimulai, kaki mereka dengan pasti melangkah sambil terus bergandengan tangan dan kepala menjepit balon. Hore, berhasil.... balonnya tidak lepas...
 
posted by alzena at 2:39 PM | Permalink | 0 comments
<Power music